Berhari-hari..
Berbulan-bulan..
Bibir itu terbungkam..
Sengaja terbungkam seribu bahasa..
Ku sadari
Bahwa Allah telah mendengar do'a-do'a yang aku pinta..
Perjalanan yang melelahkan..
namun sangat mengesankan..
Sudah cukup..
kau bilang kata perpisahan..
Teramat sakit tuk merasakannya..
Berbulan-bulan..
Bibir itu terbungkam..
Sengaja terbungkam seribu bahasa..
Ku sadari
Bahwa Allah telah mendengar do'a-do'a yang aku pinta..
Perjalanan yang melelahkan..
namun sangat mengesankan..
Sudah cukup..
kau bilang kata perpisahan..
Teramat sakit tuk merasakannya..
Awanpun rindu dermaga yang ia tempati
Taman hati yang melebarkan sayapnya
Memberi syair-syair kerinduan..
Lihat..
Taman hati tanpa tersadarkan
bahwa awanpun memiliki taman hati
yang rela menjadi saksi bisu..
sang mentari menebarkan sinar bahagianya..
Namun.. ia malu padaku..
Ia menjadikan awan sebagai sandaran terbaiknya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar